Siapa Pengembang Back-end?
Backend adalah kombinasi teknologi dan kode perangkat lunak yang mendukung situs web atau aplikasi namun tetap tidak terlihat oleh pengguna akhir. Backend terdiri dari tiga komponen dasar: server, database, dan aplikasi perangkat lunak. Dengan demikian, tugas pengembang backend adalah membuat dan memelihara platform teknologi yang mendukung bagian situs web atau layanan yang terlihat oleh pengguna akhir, yaitu frontend. Inti dari pekerjaan ini adalah menciptakan kombinasi "server-aplikasi-database" yang berfungsi dengan menulis kode yang berjalan di server - fisik atau cloud. Untuk melakukan hal ini, pengembang backend menggunakan sejumlah bahasa, termasuk Java, serta PHP, Ruby, Python, .Net, dan sejumlah bahasa lainnya. Selain itu, pengembang backend memerlukan alat database seperti MySQL, Oracle, Microsoft SQL Server, dan PostgreSQL untuk mengelola database. Pengembang backend bertanggung jawab untuk menciptakan solusi teknologi yang efisien dan cepat yang membantu mengubah data menjadi kode frontend sehingga pengguna dapat berinteraksi dengannya - dalam bentuk mengisi formulir, membuat profil, melakukan pembelian online, dll. Biasanya, pengembang backend bekerja dalam kelompok atau sebagai bagian dari tim yang menangani backend, meskipun di perusahaan besar mereka dapat menjadi bagian dari tim pengembang dengan profil berbeda, termasuk spesialis frontend, spesialis QA, arsitek UX, dan sebagainya.Keterampilan pengembang back-end
Keterampilan apa yang harus dimiliki seorang pengembang backend? Mari kita bahas secara singkat hal-hal utama.- Pengetahuan mendalam tentang bahasa pemrograman backend (Java, Ruby, PHP, .Net, Python sebagai bahasa utama) dan kerangka kerja yang digunakan oleh perusahaan atau proyek.
- Pemahaman tentang teknologi frontend utama seperti HTML, CSS dan JavaScript dan lainnya untuk berinteraksi secara efektif dengan para pembuat kode yang bertanggung jawab atas frontend.
- Kemampuan untuk mengkonfigurasi dan mengelola hosting, yang mencakup administrasi basis data, penskalaan aplikasi ketika beban berubah, dll.
- Pengetahuan tentang teknologi server web.
- Pemahaman tentang prinsip pengoperasian layanan cloud (AWS, Azure, Google Cloud, dll.) dan kemampuan untuk mengonfigurasinya.
- Pemahaman tentang prinsip dasar pengembangan, penerapan dan pemeliharaan sistem manajemen konten (CMS).
- Mahir dalam keterampilan integrasi API.
- Pengetahuan tentang prinsip dasar keamanan siber dan langkah-langkah untuk mencegah serangan peretas atau kebocoran data.
- Kemampuan untuk menyiapkan laporan dan menganalisis data statistik.
- Pengetahuan tentang teknologi untuk membuat cadangan dan pemulihan data, termasuk kode situs web dan database.
- Pengalaman dengan sistem kontrol versi produk seperti Git.
Bagaimana cara menjadi pengembang Back-end?
Mempelajari dasar-dasar pengembangan backend akan berguna meskipun Anda tidak berniat bekerja di bidang spesialisasi ini. Jadi, apa yang harus Anda pelajari untuk meningkatkan keterampilan Anda dalam pengembangan backend?-
Pelajari dasar-dasar struktur data dan algoritma.
Seringkali pengembang melewatkan langkah ini dan segera mulai mempelajari kerangka kerja. Namun, para ahli menyarankan terlebih dahulu mempelajari dasar-dasar struktur data dan algoritma, setidaknya secara dangkal. Mereka juga merekomendasikan pemahaman algoritma hashing, pengurutan dan pencarian, serta tumpukan algoritma.
-
Pelajari bahasa pemrograman dan pilih kerangka kerja.
Karena bahasa pemrograman yang berbeda digunakan dalam pengembangan backend, lebih baik memutuskan sejak awal bahasa atau bahasa (tidak ada yang melarang mempelajari beberapa bahasa sekaligus) yang akan menjadi spesialisasi Anda. Selain Java, orang paling sering memulai dengan mempelajari C, Python, atau PHP. JavaScript juga merupakan pilihan yang baik untuk pengembangan tambahan.
-
Pelajari SQL dan dasar-dasar manajemen database.
Langkah logis berikutnya untuk menjadi backender adalah mempelajari bahasa SQL dan dasar-dasar manajemen database. Saat ini terdapat banyak sistem manajemen basis data yang nyaman dan relatif sederhana yang dapat Anda pilih satu atau dua. Dan pengetahuan tentang bahasa SQL akan membantu Anda dengan mudah memahami sistem serupa dan menulis kueri SQL. Karena semua situs web saat ini menggunakan database dengan satu atau lain cara, keterampilan ini akan berguna dalam hal apa pun.
-
Jelajahi kerangka kerja.
Pemilihan framework tentu saja bergantung pada bahasa pemrograman. Karena sebagian besar kerangka kerja, seperti Spring, menggunakan pola arsitektur yang sama - MVC (model-view-controller), mengetahui satu kerangka kerja akan mempermudah mempelajari dan menggunakan rangkaian solusi perangkat lunak lain di masa mendatang. Jangan meremehkan pentingnya penggunaan kerangka kerja dan kenyamanannya, karena dengan kerangka tersebut Anda dapat mengurangi jumlah kode yang ditulis secara signifikan.
-
Mulailah menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam praktik.
Mempraktikkan penerapan pengetahuan dalam pengembangan backend juga memainkan peran yang sangat besar. Jadi mulailah dengan mengerjakan proyek dan/atau tugas kecil, seperti membuat blog sederhana, aplikasi manajemen proyek atau tampilan gambar dasar, daftar tugas, dan sebagainya.
-
Belajar bekerja dengan layanan cloud.
Langkah lain yang cukup penting adalah mempelajari cara menerapkan produk perangkat lunak Anda pada platform layanan cloud. Opsi platform cloud utama adalah AWS, Google Cloud, Azure, dan Heroku.
GO TO FULL VERSION